Di har terakhir kami berjalan-jalan ke pegunungan dipandu oleh penduduk. karena kemarin malam sedikit hujan jalannya menjadi licin. kami pun dengan susah payah melangkah menghindar kemungkinan terpeleset. setelah cukup lama berjalan. kami sampai di persimpangan kami bertanya kepada pemandu yang mana arah yang benar. si pemandu bilang dua-duanya menuju arah yang sama hanya yang satu jauh lebih melelahkan namun cepat dibanding yang satunya.
karena kami bosan kami menggunakan jalan yang lebih cepat. jalannya jauh lebih terjal dibanding yang satunya. satu-satunya cara untuk melewatinya hanyalah dengan berlari sekencang-kencangnya tanpa berhenti. cara ini berhasil namun staminaku lebih cepat habis. setelah terengah-engah berjalan kami pun sampai di puncaknya. lagi-lagi kami disuguhkan pemandangan indah. namun karena kelelahan kami tak bisa menikmatinya. sambil menunggu yang lain kami beristirahat. setelah yang lain sampai kami mendengarkan cerita tentang sejarah perkebunan ini. namun karena waktunya mepet hanya sedikit cerita yang bisa didengarkan. setelah itu kami turun gunung dan bersiap pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar